Tips Parenting – Memberikan respons yang baik pada anak adalah bagian penting dalam mendukung tumbuh kembangnya, terutama ketika mereka melakukan kesalahan. Respons yang tepat dapat membantu anak belajar dari pengalaman mereka dan membangun keterampilan penting untuk masa depan. Berikut adalah tiga cara memberikan respons yang baik pada anak, seperti yang dijelaskan oleh psikolog, untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bertanggung jawab.
1. Pahami Sudut Pandang Anak
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami bahwa sudut pandang anak dan orangtua sering kali berbeda. Perbedaan ini muncul karena pengalaman hidup yang dimiliki anak dan orangtua tidaklah sama. Sebagai orang dewasa, kita cenderung melihat situasi dari perspektif kita sendiri tanpa mempertimbangkan cara anak memandangnya.
“Pahami bahwa point of view kita dengan point of view anak itu berbeda, karena point of view itu dibentuk dari pengalaman individu yang juga berbeda,” jelas Khamsha, seorang psikolog anak.
Sebagai contoh, jika anak tidak membela dirinya ketika menghadapi konflik dengan teman, orangtua mungkin merasa anak seharusnya melawan atau membalas. Namun, sudut pandang anak bisa berbeda. Anak mungkin berpikir bahwa menghindari konflik adalah cara terbaik untuk menghindari masalah yang lebih besar, seperti dimarahi oleh guru. Anak bisa saja berpikir, “Kalau aku marah sama dia, nanti aku kena marah guru. Jadi, aku akan lebih buruk di kelas.”
Dalam situasi seperti ini, alih-alih langsung memarahi anak atau memberikan penilaian, cobalah menggali lebih dalam mengenai sudut pandang mereka. Tanyakan mengapa mereka bertindak seperti itu dan berikan ruang bagi mereka untuk menjelaskan logika di balik keputusan mereka. Pendekatan ini akan membantu orangtua memahami pola pikir anak dan menunjukkan empati terhadap perasaan mereka.
2. Pelajari Konteks Kejadiannya
Langkah kedua adalah memahami konteks kejadian sebelum memberikan penilaian atau respons. Terburu-buru memarahi anak tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi bisa membuat mereka merasa tidak dipahami atau bahkan tidak dipercaya. Luangkan waktu untuk bertanya dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Orangtua harus berusaha memahami konteks kejadiannya saat itu,” tambah Khamsha.
Dengan mengetahui konteks, orangtua dapat membantu anak memahami akar permasalahan dengan lebih baik. Misalnya, jika anak mendapat nilai buruk di sekolah, jangan langsung memarahinya. Cari tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Apakah anak merasa kesulitan memahami pelajaran? Apakah ada gangguan di rumah atau sekolah yang memengaruhi konsentrasi mereka? Dengan memahami konteks, orangtua dapat memberikan dukungan yang sesuai dan membantu anak menemukan cara untuk memperbaiki situasi.
3. Membantu Mencari Solusi yang Sehat
Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan orangtua memiliki peran penting dalam membantu anak menemukan solusi yang sehat untuk mengatasi masalah mereka. Alih-alih hanya memberikan instruksi atau menyalahkan, jadilah pendamping yang membantu anak belajar dari kesalahan mereka.
“Jadilah partner dalam melatih tindakan yang sehat ini,” tutur Khamsha.
Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak bagaimana cara berpikir kritis dan mencari solusi. Misalnya, jika anak terlambat mengerjakan tugas sekolah, ajak mereka untuk mengevaluasi alasan di balik hal itu dan temukan cara agar hal yang sama tidak terulang lagi. Anda bisa membantu mereka membuat jadwal atau memberikan saran tentang bagaimana mengatur waktu dengan lebih baik.
Selain itu, bantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Misalnya, jika mereka tidak belajar untuk ujian, konsekuensinya adalah mereka mungkin tidak mendapatkan nilai yang baik. Pendekatan ini akan membantu anak memahami bahwa setiap tindakan memiliki dampak dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri.
Kesimpulan
Memberikan respons yang baik pada anak tidak hanya membantu mereka memahami kesalahan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk belajar dari pengalaman tersebut. Dengan memahami sudut pandang anak, mempelajari konteks kejadian, dan membantu mereka mencari solusi yang sehat, orangtua dapat menjadi pendamping yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Pendekatan ini tidak hanya membangun hubungan yang lebih kuat antara orangtua dan anak, tetapi juga membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memperbaiki diri. Kesalahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi menjadi bagian penting dari proses belajar. Dengan dukungan penuh dari orangtua, anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, tangguh, dan bertanggung jawab.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.