Membujuk Pasangan – Dalam sebuah hubungan, terutama yang sudah mengarah ke jenjang pernikahan, keterbukaan soal keuangan menjadi salah satu aspek penting. Namun, tidak semua pasangan merasa nyaman berbicara tentang kondisi finansial mereka. Hal ini sering kali membuat pasangan bertanya-tanya tentang keseriusan atau kesiapan mereka untuk melangkah ke jenjang lebih serius.
Menurut Sukmadiarti, M.Psi., seorang psikolog keluarga sekaligus konsultan pranikah, membicarakan keuangan dengan pasangan yang tertutup memerlukan pendekatan yang perlahan dan penuh pengertian. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membujuk pasangan membuka diri terkait keuangan.
1. Mulailah dengan Perlahan
Sukmadiarti menyarankan agar pembahasan soal keuangan dilakukan secara bertahap. “Pelan-pelan saja, bisa mulai dari bagaimana gambaran keuangan keduanya di masa depan, pakai bahasa-bahasa yang sifatnya terbuka,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024).
Artinya, tidak perlu langsung menentukan satu hari khusus untuk membicarakan masalah keuangan secara mendalam. Jika pasangan memang memiliki kecenderungan tertutup, pembahasan intens yang langsung terfokus pada kondisi keuangan bisa membuat mereka merasa terpojok. Sebaliknya, mulailah dengan percakapan ringan dan santai.
2. Mulai dengan Topik yang Tidak Terlalu Personal
Sebagai langkah awal, mulailah dengan topik yang tidak langsung menyasar pada kondisi keuangan pasangan. Contohnya, tanyakan tentang orang tua mereka. Anda bisa bertanya apakah orang tua mereka masih bekerja atau sudah pensiun, atau apakah mereka memiliki adik yang masih sekolah atau kuliah.
“Dari sana, obrolan bisa berlanjut tentang apakah mereka membiayai orang tua dan adiknya,” papar Sukmadiarti.
Ketika pasangan memberikan jawaban yang ambigu, jangan langsung mendesak. Biarkan mereka menjelaskan sesuai kenyamanan. Percakapan ringan seperti ini dapat membantu Anda mendapatkan gambaran umum soal kondisi keluarga dan finansial pasangan tanpa harus bertanya secara langsung.
3. Bahas Topik “Generasi Sandwich”
Isu “generasi sandwich” yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini juga dapat menjadi pembuka obrolan yang menarik. Anda bisa bertanya apakah pasangan merasa dirinya termasuk dalam kategori tersebut. Percakapan ini dapat menjadi pintu masuk untuk mengetahui lebih banyak tentang tanggung jawab finansial yang mungkin mereka tanggung, seperti membiayai orang tua atau keluarga besar.
Dengan cara ini, Anda tidak hanya memahami kondisi finansial pasangan, tetapi juga memahami peran dan prioritas mereka dalam keluarga.
4. Kenapa Perlu Membicarakan Keuangan?
Menurut Sukmadiarti, membicarakan keuangan dengan pasangan yang serius untuk menikah sangat penting untuk memberikan gambaran realistis tentang kehidupan setelah pernikahan.
“Kita perlu gambaran dan kita setuju atau tidak? Sepakat atau tidak? Rela atau tidak? Karena banyak yang enggak rela pasangannya masih membiayai keluarga besarnya,” kata Sukmadiarti.
Perlu dipahami, tidak semua orang yang masih membiayai keluarga besarnya berarti tidak mampu mendukung keluarga barunya. Namun, tanpa pembicaraan yang jelas, sering kali muncul prasangka yang dapat memengaruhi hubungan. Oleh karena itu, pembahasan soal keuangan sejak dini sangat penting untuk membangun pemahaman bersama.
5. Hindari Berprasangka
Ketika pasangan terbuka soal tanggung jawab finansial mereka, penting untuk mendengar dengan empati dan tanpa prasangka. Jika pembahasan ini tidak dilakukan sejak awal, prasangka yang muncul dapat menimbulkan kekecewaan atau keberatan setelah menikah.
“Perlu dibahas supaya penerimaan kita ke pasangan jadi lebih enak, enggak berprasangka buruk. Kalau enggak dibahas dari awal, itu (prasangka) yang bisa menimbulkan kekecewaan atau keberatan ketika sudah menikah,” jelas Sukmadiarti.
6. Buat Kesepakatan Bersama
Setelah pasangan mulai terbuka, Anda dan pasangan dapat mulai mendiskusikan bagaimana pengelolaan keuangan dalam rumah tangga nantinya. Apakah akan ada rekening bersama? Bagaimana pembagian tanggung jawab finansial? Hal ini tidak hanya membantu merancang strategi keuangan yang baik, tetapi juga membangun rasa saling percaya dan keterbukaan.
Kesimpulan
Membicarakan keuangan dengan pasangan yang tertutup memang membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang perlahan. Mulailah dengan obrolan ringan yang tidak langsung menyentuh aspek finansial, dan bangun komunikasi yang nyaman bagi kedua belah pihak. Dengan pembahasan yang jujur dan terbuka, Anda tidak hanya mendapatkan pemahaman lebih baik tentang kondisi pasangan, tetapi juga memperkuat pondasi kepercayaan dalam hubungan menuju pernikahan.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.