Penduduk Lisbon Tuntut untuk Kendalikan Sewa Penginapan

Penduduk Lisbon Tuntut untuk Kendalikan Sewa Penginapan

Penduduk Lisbon Tuntut – Lisbon, ibu kota Portugal yang dikenal dengan pesona jalan berbatu, bangunan berwarna-warni, dan kue tart khas Portugis, pastel de nata, telah menjadi salah satu destinasi wisata paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, di balik meningkatnya kunjungan turis, kota ini menghadapi tantangan besar terkait dampaknya terhadap kehidupan penduduk lokal. Salah satu masalah paling mencolok adalah krisis perumahan yang diperburuk oleh lonjakan penyewaan penginapan jangka pendek untuk liburan.

Lonjakan Penyewaan Liburan Memicu Kekhawatiran Warga Lokal

Bulan Agustus 2024 mencatat rekor tertinggi jumlah penginapan bulanan di Portugal, dengan Lisbon menjadi salah satu pusat utamanya. Tren ini memicu keresahan di kalangan penduduk lokal yang merasa kualitas hidup mereka semakin terganggu. Fenomena meningkatnya penginapan liburan, terutama di blok perumahan, telah menyebabkan naiknya harga sewa, penggusuran, dan perpindahan penduduk lokal dari lingkungan yang telah mereka tinggali selama bertahun-tahun.

Setelah protes besar-besaran pada September 2024, ribuan warga Lisbon mengambil langkah lebih lanjut dengan menandatangani petisi yang menyerukan pembatasan penyewaan liburan di blok perumahan. Gerakan Referendum untuk Perumahan (MRH), kelompok yang memimpin upaya ini, berhasil mengumpulkan lebih dari 6.600 tanda tangan, cukup untuk memaksa majelis kota Lisbon mempertimbangkan referendum terkait aturan penyewaan liburan.

Menurut Luísa Freitas, perwakilan MRH, konversi rumah menjadi penyewaan liburan telah menciptakan krisis nyata bagi penduduk lokal. “Konversi rumah menjadi penyewaan liburan telah menyebabkan penggusuran dan perpindahan penduduk dari lingkungan mereka,” ujarnya kepada CNN Travel.

Selain itu, sekitar 4.400 tanda tangan lainnya datang dari mantan penduduk Lisbon yang terpaksa pindah ke pinggiran kota akibat kenaikan harga sewa yang tak terkendali. “Suara mereka sama pentingnya dengan suara orang-orang yang masih memiliki hak untuk memilih,” tambah Freitas, menekankan dampak luas dari kebijakan perumahan Lisbon.

Tujuan Referendum dan Dampaknya

MRH bertujuan untuk menghapus hampir 20.000 penyewaan liburan jangka pendek di blok perumahan Lisbon. Namun, Freitas menegaskan bahwa referendum ini tidak bertujuan untuk menghapus penyewaan liburan sepenuhnya, melainkan membatasi penggunaannya hanya pada properti yang tidak terdaftar untuk hunian residensial. Harapannya, langkah ini akan membuka lebih banyak peluang perumahan bagi penduduk lokal dan menstabilkan pasar perumahan di Lisbon.

Namun, meskipun petisi telah memaksa majelis kota untuk membahas referendum, belum ada jaminan bahwa referendum ini akan benar-benar dilaksanakan.

Lisbon Tidak Sendiri

Krisis akibat penyewaan liburan tidak hanya dirasakan di Lisbon. Kota wisata besar lainnya seperti Barcelona telah mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah serupa. Barcelona bahkan merencanakan larangan penuh terhadap penyewaan apartemen untuk turis pada tahun 2028. Di tingkat Uni Eropa, pada Februari 2024, parlemen Eropa mendukung kebijakan untuk meningkatkan transparansi terkait penyewaan jangka pendek. Langkah ini dinilai penting karena penyewaan jenis ini mencakup sekitar 25 persen dari akomodasi wisata di Eropa.

Perusahaan seperti Airbnb, yang identik dengan pasar penyewaan liburan, justru menyambut baik kebijakan ini, menilai bahwa transparansi dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penyewaan jangka pendek.

Lisbon: Menyeimbangkan Pariwisata dan Kehidupan Lokal

Referendum yang diusulkan oleh warga Lisbon adalah upaya untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pariwisata dan hak penduduk lokal atas perumahan yang layak. Meskipun Lisbon terus menjadi magnet wisatawan, penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan sektor ini tidak mengorbankan kualitas hidup penduduk kota.

Sebagai kota yang telah menjadi simbol budaya, sejarah, dan daya tarik wisata, Lisbon kini menghadapi tantangan besar untuk menjaga harmoni antara popularitas globalnya dan kebutuhan komunitas lokal. Referendum yang diusulkan, jika dilaksanakan, bisa menjadi langkah penting menuju solusi yang lebih berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *