Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyampaikan pentingnya keterlibatan Orang Asli Papua (OAP) dalam jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa TNI harus memberikan peluang yang lebih luas bagi OAP untuk bergabung sebagai prajurit dalam melayani bangsa.
Keinginan untuk meningkatkan keterwakilan OAP di TNI ini diungkapkan oleh Dominggus usai mengikuti peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI di Makodam XVIII/Kasuari, Manokwari. Ia berpendapat bahwa langkah ini tidak hanya mendukung kesempatan kerja bagi OAP, tetapi juga memperkuat rasa memiliki masyarakat Papua terhadap institusi militer.
Pentingnya Keterwakilan OAP dalam TNI untuk Keamanan Papua
Dominggus mengemukakan bahwa Pemprov Papua Barat telah berkoordinasi dengan Pangdam XVIII/Kasuari untuk memperhatikan keterwakilan OAP dalam rekrutmen prajurit. Kesempatan yang diberikan kepada OAP diharapkan dapat mendukung stabilitas keamanan di wilayah Papua.
Proses rekrutmen yang lebih inklusif diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat Papua terhadap TNI. Hal ini juga bisa menjadi langkah positif dalam menyelesaikan sejumlah tantangan sosial yang selama ini mengganggu hubungan antara OAP dan institusi militer.
Menurut Dominggus, adanya peningkatan jumlah OAP dalam struktur TNI akan mendorong interaksi yang lebih baik antara masyarakat dan petugas keamanan. Interaksi ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman bagi seluruh masyarakat Papua.
Peran Pemprov dalam Mendukung Pelatihan dan Pendidikan Calon Prajurit
Pemprov Papua Barat berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses pelatihan dan pendidikan bagi calon prajurit OAP. Upaya ini termasuk penguatan skill dan kapabilitas untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan dalam dinas militer.
Dominggus menegaskan bahwa pembiayaan untuk pelatihan akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah di tahap awal, sebelum akhirnya menjadi tanggung jawab negara. Dengan dukungan ini, diharapkan akan ada lebih banyak OAP yang bersiap untuk bergabung ke dalam TNI.
Ia juga menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, penerimaan OAP ke dalam TNI melalui jalur Otonomi Khusus belum ada. Namun, kabar baiknya adalah bahwa ada momentum terakhir yang lebih seimbang antara penerimaan OAP dan non-OAP di Kodam XVIII/Kasuari.
Harapan untuk Formasi Khusus bagi Anak-Anak Papua
Dominggus berharap agar pemerintah pusat dan TNI dapat membuka kembali formasi khusus bagi anak-anak Papua dalam penerimaan prajurit. Ini merupakan langkah yang pernah dilakukan sebelumnya dan sangat diharapkan untuk dilakukan lagi guna meningkatkan partisipasi OAP.
Pelibatan yang lebih besar untuk anak-anak Papua diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dan memberi mereka kesempatan berkontribusi pada keamanan dan pertahanan negara. Dengan kehadiran mereka di dalam TNI, diharapkan akan ada peningkatan rasa memiliki dan jaminan terhadap masa depan yang lebih baik.
Komitmen Pemprov Papua Barat untuk mendukung program dan kebijakan TNI, terutama Kodam XVIII/Kasuari, menjadi salah satu kunci untuk mencapai tujuan ini. Dominggus juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan TNI dalam menciptakan keamanan di wilayah Papua.
Apresiasi terhadap TNI dalam Menjaga Stabilitas di Papua Barat
Dominggus memberikan apresiasi kepada TNI, khususnya Kodam XVIII/Kasuari, atas dedikasi mereka dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Papua Barat. Ia menyebutkan bahwa TNI telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan.
Kehadiran TNI yang aktif dalam membantu program-program pembangunan di Papua Barat memberikan harapan baru bagi masyarakat. Komitmen ini diharapkan dapat berlanjut dan semakin menguatkan kerjasama antara kedua pihak.
“Kami berterima kasih kepada TNI yang telah memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Papua, serta mendukung setiap upaya pembangunan yang kami laksanakan,” ujarnya. Dengan sinergi ini, diharapkan Papua Barat semakin maju dan sejahtera.
