Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa sosok terapis wanita berinisial RTA (14) yang ditemukan tewas di sebuah lahan kosong di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tidak dalam keadaan hamil. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, AKP Citra Ayu, yang menyatakan hasil pemeriksaan menunjukkan korban tidak pernah hamil.
Kepastian mengenai kondisi korban tersebut diperoleh setelah proses autopsi dilakukan. Citra menyampaikan bahwa dokter menginformasikan kepada pihaknya bahwa RTA tidak menunjukkan indikasi kehamilan saat ditemukan.
“Proses autopsi sudah dilakukan, dan hasil sementara menunjukkan bahwa korban tidak hamil,” ujarnya pada konferensi pers baru-baru ini.
Proses Penyelidikan Terhadap Kasus Tewasnya RTA
Penyidikan atas kematian terapis muda tersebut masih berlangsung. Pihak kepolisian sedang meneliti lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kematiannya. Hasil autopsi dijadwalkan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Citra menambahkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan adanya jejak telapak kaki RTA di atap gedung yang bersebelahan dengan spa tempatnya bekerja. Temuan ini menjadi petunjuk penting yang harus dianalisis lebih lanjut oleh tim penyidik.
“Kami juga akan memeriksa rekaman CCTV di area sekitar untuk menemukan informasi lebih lanjut mengenai peristiwa yang terjadi,” kata Citra.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat Terhadap Kasus Ini
Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, dengan banyak orang menyuarakan dukungan untuk keluarga korban. Keluarga RTA mengatakan mereka merasa kehilangan yang mendalam dan berharap pelaku bisa segera ditangkap.
Banyak netizen di media sosial juga memperdebatkan isu keselamatan pekerja di sektor spa, di mana mereka menyuarakan pentingnya perlindungan bagi para pekerja, terutama yang masih remaja. Hanya sedikit yang menyadari berapa banyak risiko yang dihadapi oleh pekerja muda.
Beberapa organisasi hak asasi manusia juga menunjukkan kepedulian atas kondisi pekerja perempuan. Mereka menyerukan perlunya perlindungan hukum yang lebih baik bagi pekerja muda agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang.
Faktor Risiko dalam Pekerjaan Melayani di Sektor Spa
Pekerjaan di sektor spa sering kali melibatkan banyak risiko, termasuk kekerasan fisik dan eksploitasi. Terutama bagi pekerja yang masih remaja, mereka sering kali tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai.
Berbagai survei menunjukkan bahwa pekerja di sektor ini sering mengalami kasus-kasus pelecehan, baik dari pelanggan maupun rekan kerja. Hal ini makin memperingatkan pentingnya regulasi yang kuat untuk melindungi hak-hak pekerja.
Adanya kesadaran sosial yang tinggi mengenai isu-isu tersebut perlu terus didorong. Diskusi mengenai keselamatan dan kesehatan mental pekerja juga harus menjadi bagian penting dalam pembicaraan ini.