Pondok Pesantren Lirboyo yang terletak di Kediri, Jawa Timur, saat ini menjadi perhatian banyak kalangan. Mereka mengajukan dua syarat penting untuk menjadi tuan rumah pertemuan yang dihadiri para ulama dan kiai NU guna membahas berbagai polemik internal dalam organisasi tersebut.
Juru bicara Pesantren Lirboyo, Gus Muid, menyampaikan bahwa niat untuk menjadi tuan rumah sudah dilandasi dengan pertimbangan yang matang. Pertemuan ini diharapkan dapat mempertemukan berbagai pandangan di dalam NU agar kembali bersatu dalam menghadapi tantangan yang ada.
Syarat pertama yang diajukan adalah kehadiran jajaran PBNU yang terlibat dalam konflik. Gus Muid menegaskan bahwa dialog harus melibatkan semua pihak agar dapat mencapai pemahaman yang komprehensif.
Perselisihan Internal dalam Organisasi Nahdlatul Ulama
Di dalam wacana pertemuan ini, Gus Muid enggan menyebutkan pihak-pihak mana yang sedang berkonflik, namun ia percaya bahwa publik sudah mengenali situasi yang ada. “Masyarakat sudah tahu siapa yang terlibat dalam konflik ini,” ucapnya saat ditemui.
Syarat kedua ialah mengundang kiai-kiai sepuh yang merupakan bagian dari jajaran Syuriyah PBNU. Ini penting untuk menghormati pemangku-pemangku pesantren yang menjadi bagian integral dari organisasi.
Gus Muid menegaskan bahwa kehadiran para kiai sepuh dalam pertemuan nantinya akan memberikan perspektif berharga bagi solusi yang dicari. “Mereka adalah jagat dan pemangku pesantren yang memiliki legitimasi di NU,” tuturnya.
Pondok Pesantren Lirboyo Menyatakan Kesediaan Menjadi Tuan Rumah
Pesantren Lirboyo saat ini resmi menyatakan kesediaan untuk menjadi lokasi pertemuan tersebut. Keputusan itu didasarkan pada persetujuan dari pengasuh utama mereka, KH Anwar Manshur dan KH Kafabihi Mahrus. “Kami berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan di NU,” jelas Gus Muid.
Namun, ia belum mengetahui kapan pertemuan ini akan terlaksana. Hal ini masih tergantung pada kesiapan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini untuk duduk bersama.
Gus Muid berharap dialog ini dapat segera berlangsung, dan menunjukkan keinginan kuat untuk meraih kesepakatan. “Jika sudah ada kata sepakat, kami siap untuk mengatur jadwal,” tambahnya.
Rencana Pertemuan yang Dicanangkan oleh PBNU
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga telah mengonfirmasi bahwa para ulama dijadwalkan untuk bertemu di Pesantren Lirboyo. Pertemuan ini akan menjadi wadah untuk membahas persoalan yang tengah menerpa organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Yahya Cholil menyebutkan bahwa pertemuan akan melibatkan kiai-kiai senior dan unsur-unsur pimpinan di NU. “Kami berharap pertemuan ini dapat membawa solusi bagi masalah yang ada,” ungkapnya.
Dalam pengumumannya, Gus Yahya menyatakan bahwa isu pemakzulan yang menyerangnya tidak akan menggoyahkan posisinya. “Saya tidak akan mundur, karena saya Ketua Umum PBNU yang sah,” jelasnya saat menghadiri rapat koordinasi.
