Proses pencarian korban yang terkubur di bawah reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berlangsung dengan penuh dedikasi. Hingga malam hari pada 5 Oktober, jumlah korban meninggal telah meningkat menjadi 54 orang, di mana lima di antaranya merupakan potongan tubuh yang terpisah.
Tim gabungan dari berbagai instansi penanggulangan bencana telah bekerja tanpa henti, melakukan evakuasi dengan penuh ketelitian. Dalam sehari, mereka berhasil menemukan dan mengevakuasi 27 jenazah, termasuk beberapa potongan tubuh yang berhasil diekstraksi.
“Terdapat 27 jenazah yang berhasil dievakuasi, dengan tiga di antaranya berupa potongan tubuh,” kata Emi Freezer, perwakilan Basarnas, menjelaskan situasi terkini. Tim terus berusaha hingga hari ke-7 pasca kejadian, menjangkau berbagai sektor di lokasi reruntuhan.
Penyebab Runtuhnya Gedung dan Dampaknya
Gedung tiga lantai yang mengalami ambruk merupakan bagian dari asrama putra di pondok pesantren tersebut. Kejadian mengerikan ini berlangsung saat ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di dalam gedung yang masih dalam tahap pembangunan.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan bahwa penyebab runtuhnya gedung tersebut masih dalam penyelidikan. Timnya berupaya mencari tahu sisa puing-puing yang tidak terintegrasi dengan struktur utama agar dapat melanjutkan pembersihan.
Seiring dengan pencarian korban, masyarakat sekitar juga ikut berdoa dan menunggu hasil dari operasi pencarian ini. Banyak warga yang turut serta membawa makanan dan minuman untuk membantu tim pencarian agar dapat bekerja dengan baik.
Situasi di Lokasi Kejadian dan Upaya Penanganan
Di lokasi kejadian, suasana duka menyelimuti semua yang terlibat dalam proses pencarian. Para relawan, petugas Basarnas, dan pihak kepolisian bekerja keras untuk mencari korban yang belum ditemukan.
Meskipun upaya ini berlangsung dengan semangat, tantangan besar masih ada di depan. Truk dan alat berat dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban.
“Kita tidak tahu apakah lima potongan tubuh yang ditemukan saling berhubungan atau tidak,” ungkap Nanang. Tim identifikasi dari DVI Polda Jatim diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai potongan tubuh tersebut.
Jumlah Korban dan Harapan untuk Menemukan yang Hilang
Jumlah korban yang berhasil ditemukan hingga saat ini mencapai 157 orang, dimana 104 diantaranya dalam kondisi selamat. Namun, sebanyak sepuluh orang masih dinyatakan hilang, memberikan harapan bagi keluarga mereka.
Dengan temuan potongan tubuh, jumlah korban meninggal kemungkinan akan bertambah, dan proses identifikasi dilakukan secara intensif. Keluarga korban terus mendatangi lokasi, menunggu berita yang penuh harapan maupun kesedihan.
Evakuasi masih berlanjut dengan fokus yang tinggi dari para tim untuk menemukan orang yang hilang, meskipun harapan mulai menyusut. Masyarakat berharap agar semua usaha ini tidak sia-sia dan seluruh korban bisa ditemukan dengan selamat.