Banjir yang melanda Jalan Raya Kaligawe di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, masih menjadi masalah besar hingga hari ini. Dengan ketinggian air mencapai lebih dari 50 sentimeter, arus lalu lintas di jalur Pantura terganggu signifikan.
Menurut data terbaru, genangan air di depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung masih berkisar antara 40 hingga 60 sentimeter. Meskipun kendaraan pribadi mulai melintas, kondisi jalan yang tergenang membuat pengemudi diimbau untuk berhati-hati.
Kepala Polsek Genuk, Kompol Rismanto, menyebutkan bahwa pengemudi sebaiknya menghindari Jalan Raya Kaligawe. Meskipun beberapa kendaraan nekat melawan arus air, risiko mogok tetap tinggi.
Fenomena Banjir yang Berulang di Semarang
Banjir di Semarang adalah fenomena yang kerap terjadi, terutama pada musim hujan. Pengaruh curah hujan tinggi yang terus menerus membuat beberapa wilayah menjadi langganan genangan air.
Hujan yang mengguyur sejak Rabu lalu menyebabkan ribuan rumah terendam, sementara jalan utama lumpuh. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu secara drastis, memicu berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Pemerintah lokal terus mencoba mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Namun, setiap kali musim hujan tiba, masalah banjir seolah kembali menghantui warga Semarang.
Upaya Penanganan Banjir oleh Pihak Berwenang
Pihak berwenang berupaya melakukan pemantauan dan penanganan cepat saat banjir terjadi. Dalam hal ini, pengawasan terhadap arus lalu lintas menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan pengendara.
Rismanto menambahkan bahwa meskipun cuaca panas saat ini, harapan agar tidak turun hujan sangat besar. Upaya mengurangi ketinggian air sangat bergantung pada kondisi atmosfer di kawasan tersebut.
Penanganan darurat juga melibatkan tim SAR dan relawan setempat. Mereka bersama-sama bahu membahu membantu masyarakat yang terkena dampak, terutama di daerah-daerah rawan banjir.
Peluang Perbaikan Infrastruktur untuk Mencegah Banjir
Untuk mencegah banjir yang terus berulang, perbaikan infrastruktur menjadi sangat penting. Pemkot Semarang sedang merancang proyek drainase yang lebih efisien untuk mencegah genangan air pada musim hujan.
Selain itu, kerjasama dengan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan. Pembuangan sampah sembarangan dapat memperburuk keadaan dan menyumbat saluran air.
Investasi dalam infrastruktur hijau seperti penanaman pohon dan taman resapan air juga menjadi bagian dari solusi. Hal ini diharapkan bisa menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah banjir di masa depan.
