Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah memulai pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dengan tekad untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur irigasi di seluruh Indonesia demi memastikan keberlanjutan pasokan pangan.
Dengan alokasi anggaran mencapai Rp1,8 triliun, program ini sudah dijalankan di 8.000 lokasi hingga akhir September 2025. Capaian fisik yang tercatat sebesar 54,52 persen menandakan bahwa langkah ini berjalan sesuai rencana.
Selain meningkatkan infrastruktur, P3TGAI juga memberikan dampak positif dalam penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 65.424 orang telah terlibat dalam program ini, yang menghasilkan total 2.944.080 Hari Orang Kerja (HOK), membantu mengatasi pengangguran di masyarakat.
Peran Strategis Program P3TGAI dalam Pengembangan Infrastruktur
Program P3TGAI menjadi instrumen kunci dalam memastikan pemerataan manfaat pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat setempat, program ini mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga memberdayakan komunitas untuk berperan aktif.
Strategi pelaksanaan P3TGAI yang menggunakan pola swakelola memungkinkan dana yang dialokasikan berputar dalam ekonomi desa. Hal ini meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap infrastruktur yang dibangun.
Perluasan Program P3TGAI dan Antisipasi di Tahun Berikutnya
Rencana perluasan untuk tahun 2026 menunjukkan komitmen Kementerian PU untuk terus mendorong pengembangan tata guna air irigasi. Dengan target 12.000 lokasi, ini meningkatkan kapasitas sebesar 50% dibandingkan tahun 2025.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya program pembangunan yang bersifat padat karya. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan secara nasional.
Program P3TGAI juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan yang berdampak langsung. Masyarakat tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana yang aktif.
Beragam Program Padat Karya Kementerian PU untuk Sebuah Tujuan Bersama
Selain P3TGAI, Kementerian PU memiliki berbagai program padat karya lainnya yang mencakup pemeliharaan jalan, jembatan, serta pembangunan infrastruktur sosial ekonomi. Hal ini membantu meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di daerah terpencil.
Dalam upaya ini, lebih dari 147.518 tenaga kerja telah diserap selama tahun 2025. Total 4,61 juta HOK yang tercatat menunjukkan bahwa program ini tidak hanya menyediakan lapangan pekerjaan, tetapi juga meningkatkan daya beli masyarakat.
Dengan realisasi anggaran mencapai Rp1,53 triliun dari total alokasi sebesar Rp3,46 triliun, pencapaian ini adalah indikator jelas dari komitmen Kementerian PU dalam menciptakan infrastruktur yang inklusif.