Pandawara Group Selamat dari Insiden Trash Barrier Jebol

Pandawara Group Selamat dari Insiden Trash Barrier Jebol

Pandawara Group – Pandawara Group, kelompok anak muda asal Bandung yang terkenal dengan aksi bersih-bersih lingkungan, kembali menunjukkan komitmennya dalam membersihkan sampah di berbagai lokasi, mulai dari pantai hingga sungai. Namun, dalam aksinya yang terbaru, mereka mengalami kejadian menegangkan. Trash barrier atau pembatas sampah yang biasanya digunakan untuk menahan tumpukan sampah di aliran sungai, tiba-tiba jebol dan hampir menyeret mereka bersama arus.

Dalam video yang diunggah oleh Pandawara Group pada 5 Oktober 2024, terlihat situasi yang mendebarkan di mana hujan deras sedang mengguyur saat mereka membersihkan kali. “Kalian yang buang sampah ke sungai, kita yang hampir terbawa arus,” tulis mereka di keterangan video tersebut, mengkritik perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ke sungai.

Rekaman tersebut memperlihatkan bahwa hujan deras yang mengguyur menyebabkan volume sampah di aliran sungai menjadi lebih besar, hingga trash barrier tidak mampu menahan desakan arus air yang kuat. Kejadian ini memperlihatkan betapa besarnya tantangan yang dihadapi tim Pandawara dalam aksi-aksi mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Pandawara Group Serukan Kesadaran untuk Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Dalam video yang diunggah Pandawara Group pada 5 Oktober 2024, salah satu anggota mereka dengan tegas menyerukan agar masyarakat berhenti membuang sampah sembarangan. “Hai orang-orang, jangan buang sampah sembarangan dong hei! Trash barrier jadi jebol,” teriaknya, menggambarkan situasi genting saat trash barrier tidak mampu menahan tumpukan sampah yang terbawa arus deras sungai.

Setelah trash barrier jebol, sampah-sampah yang tadinya terkumpul rapi ikut terbawa aliran air. Beruntung, tidak ada anggota Pandawara yang turun ke bawah saat kejadian itu, karena jika tidak, mereka juga bisa terseret oleh arus yang membawa sampah-sampah tersebut. Salah satu anggota Pandawara tampak mengambil sampah ember plastik yang menghalangi jalannya, sembari menuliskan di kolom komentar, “Lengah dikit kita pindah alam 🤏🏻.”

Hingga saat ini, unggahan video tersebut telah mendapat perhatian besar dari warganet dengan lebih dari 179 ribu tanda suka. Banyak yang menyayangkan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, yang tidak hanya memperburuk masalah lingkungan, tetapi juga menjadi penyebab banjir.

Salah satu komentar warganet yang mendapat perhatian berbunyi, “Menemukan kesalahan itu sangat mudah, tapi menumbuhkan kesadaran itu sangat sulit. Masyarakat kita mindsetnya ‘MASA BODOH,’ enggan dibilang IQ rendah tapi nyalahin pemerintah. Hidup sehat diatur sulit, sakit-sakitan diminta pertanggung jawaban pemerintah 😢🙌.”

Komentar-komentar ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap perilaku tidak bertanggung jawab yang mengancam lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Pandawara Group Ungkap Biaya Membersihkan Sampah di Sungai

Pandawara Group, kelompok lima sekawan asal Bandung yang rutin melakukan aksi bersih-bersih sampah di sungai, sering memanfaatkan media sosial untuk berbagi cerita tentang kegiatan mereka. Namun, di balik aksi mulia tersebut, ada biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan untuk membersihkan satu sungai.

Mengutip dari kanal Kami, 7 Agustus 2024, Pandawara Group membocorkan bahwa untuk sekali membersihkan satu sungai, mereka bisa mengeluarkan biaya maksimal hingga Rp 22 juta. Biaya ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membayar upah tim, membeli kantong sampah, hingga menyewa mobil bak pengangkut sampah.

Dalam salah satu unggahan di akun Instagram resmi mereka, @pandawaragroup, kelompok ini mengungkapkan bahwa mereka biasanya membentuk satu tim yang terdiri dari 8-15 orang rangers untuk terjun ke satu sungai. Aksi bersih-bersih ini dilakukan secara rutin setiap satu pekan sekali.

“Setiap satu kali clean up, kami berikan upah Rp 75.000 bersih untuk satu orangnya, di luar biaya makan yang biasanya kami keluarkan Rp20.000 per porsi untuk satu orang di setiap clean up,” jelas Pandawara Group dalam unggahannya.

Pengorbanan ini menggambarkan betapa seriusnya komitmen mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan, meski biaya yang dikeluarkan cukup besar. Aksi ini juga diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan ikut menjaga kelestarian sungai-sungai di Indonesia.

Biaya Trash Barrier dan Operasional Pembersihan Sungai

Pandawara Group terus membuktikan dedikasi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan, meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Untuk setiap aksi pembersihan sungai, mereka merinci pengeluaran yang cukup besar, termasuk biaya untuk membayar ranger dan fasilitas pendukung lainnya.

“Untuk satu kali clean up di satu titik sungai, biaya yang harus kami keluarkan untuk upah ranger sebesar Rp600.000 hingga Rp1,1 juta, dan Rp160.000 hingga Rp300.000 untuk biaya makan. Itu semua hanya untuk satu kali clean up saja,” ungkap mereka.

Selain itu, Pandawara Group juga harus mengeluarkan dana besar untuk membeli trash barrier atau penghalang sampah, yang harganya berkisar antara Rp6 juta hingga Rp12 juta per unit, tergantung ukuran yang digunakan. Trash barrier ini sangat penting untuk menahan tumpukan sampah di sungai.

Setiap aksi pembersihan biasanya membutuhkan 200-400 kantong sampah, dan mereka sering kali membeli 4-6 bal trash bag per bulan, dengan harga satu bal berisi 500 pieces mencapai Rp500.000. Biaya ini terus bertambah seiring dengan aksi pembersihan rutin yang mereka lakukan.

Tak hanya itu, Pandawara juga membekali tim mereka dengan baju pelindung seharga Rp350.000 per set, yang biasanya hanya bertahan 1-2 bulan sebelum rusak atau bocor akibat sering digunakan. Setiap kali melakukan clean up, dibutuhkan setidaknya 8-15 set baju pelindung untuk seluruh tim.

Sarung tangan juga diperlukan untuk mengeruk sampah di sungai, yang sering kali sudah menghitam. Satu pack sarung tangan berisi 50 pasang harganya mencapai Rp90.000. Setelah sampah diangkat, Pandawara harus menyewa mobil bak untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terpadu, dengan biaya Rp700.000 untuk sekali pengangkutan, yang bisa dioperasikan 2-4 kali dalam satu clean up.

Namun, semua itu hanya untuk satu titik sungai yang diadopsi oleh Pandawara Group. Hingga saat ini, mereka telah mengadopsi tiga titik sungai di Kota Bandung, dan dalam enam bulan ke depan, mereka menargetkan untuk bisa membersihkan 10-15 titik sungai di berbagai lokasi.

Pandawara Group, yang terdiri dari lima pemuda pemerhati lingkungan—Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana—berawal dari grup teman SMA yang menggunakan platform media sosial untuk menyuarakan isu-isu lingkungan dan aksi nyata mereka.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *